Gimana Prospek Saham INDF (Indofood Sukses Makmur) ?

Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah menjadi perhatian banyak investor karena kinerja keuangan yang stabil dan prospek bisnis yang cerah. Dalam artikel ini, kita akan membahas prospek saham INDF di tahun 2024, termasuk analisis kinerja keuangan, segmen bisnis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan.

Pertumbuhan Laba Bersih dan Kinerja Keuangan INDF

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah mencetak pertumbuhan laba bersih yang impresif pada kuartal III 2024. Laba bersih INDF tumbuh 23,69% year-on-year (YoY) menjadi Rp8,76 triliun hingga September 2024, didorong oleh top line yang kuat dan beban yang semakin efisien.

Pendapatan kumulatif INDF mencapai Rp86,94 triliun, naik 3,64% YoY dari Rp83,88 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan menyusut 0,79% YoY menjadi Rp57,24 triliun, yang berkontribusi pada laba usaha sebesar Rp16,09 triliun hingga kuartal III 2024.

Segmen CBP: Pendorong Utama Kinerja Indofood

Segmen Produk Bermerek Konsumen (CBP) melalui anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjadi pendorong utama kinerja INDF. Penjualan CBP naik 9,1% YoY, dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang melampaui ekspektasi. Margin EBIT segmen ini kuat di 24,1%, didorong oleh pertumbuhan positif di semua lini produk, termasuk peningkatan penjualan mie instan luar negeri berkat kenaikan upah minimum di negara seperti Turki dan Mesir.

ICBP berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp8,14 triliun di 9M24, naik 15,4% YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan neto ICBP juga naik 8,1% YoY menjadi Rp55,48 triliun, didukung oleh tingginya volume penjualan di semua segmen dan keuntungan kurs yang mencapai Rp3,5 triliun.

Tantangan dan Peluang di Semester Kedua 2024

Meskipun INDF menghadapi beberapa tantangan, seperti kerugian nilai tukar sebesar Rp3,0 triliun dari aktivitas pembiayaan yang berdampak pada laba bersih di kuartal kedua, potensi pertumbuhan tetap ada. Manajemen INDF optimis terhadap program B40 pemerintah yang dapat meningkatkan penyerapan produksi minyak sawit mentah (CPO) secara signifikan.

Segmen non-CBP, seperti Bogasari dan agribisnis, menghadapi tantangan. Bogasari, produsen tepung terkemuka, berhasil mempertahankan harga setelah penyesuaian turun, didukung oleh harga gandum yang stabil. Namun, pendapatan agribisnis menurun akibat volume produk kelapa sawit yang lebih rendah.

Baca juga : Cara Mengelola Risiko dalam Investasi Saham

Harga Wajar Saham INDF

Harga wajar saham INDF versi Todopedia dengan metode Discounted Cash Flow itu ada di Rp8,200 per lembar saham. Dengan posisi pasar yang kuat dan merek yang dikenal luas, Saham INDF jadi opsi menarik bagi investor jangka panjang.

Kesimpulan : Prospek Saham INDF

Dengan pertumbuhan laba bersih yang signifikan dan kinerja segmen CBP yang kuat, prospek saham INDF terlihat cerah. Meskipun ada beberapa tantangan, potensi pertumbuhan di semester kedua 2024 dan proyeksi laba bersih yang positif membuat saham INDF menjadi pilihan investasi yang menarik. Pastikan untuk mempertimbangkan rekomendasi dan target harga saham dari analis sebelum membuat keputusan investasi.