PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah menunjukkan kinerja yang impresif di tahun 2024, dengan beberapa indikator yang menandakan prospek bisnis yang sangat positif. Berikut adalah analisis komprehensif tentang prospek saham BMRI berdasarkan data dan informasi terbaru.
Pertumbuhan Kredit yang Kuat
Salah satu pilar utama kinerja BMRI adalah pertumbuhan kredit yang signifikan. Pada kuartal II 2024, penyaluran kredit BMRI melesat 20,5% year-on-year (YoY), didorong oleh segmen wholesale yang melonjak 27%.
Hingga akhir September 2024, realisasi kredit BMRI secara konsolidasi telah tumbuh 20,8% YoY menjadi Rp1.590 triliun. Pertumbuhan ini dipimpin oleh kredit segmen korporasi yang tumbuh 29,4% YoY menjadi Rp581 triliun.
Fokus pada Sektor Strategis
BMRI terus memfokuskan penyaluran kredit pada sektor-sektor strategis seperti Pertanian & Perkebunan, Telekomunikasi, Energi, Industri Makanan dan Minuman, serta sektor-sektor padat karya di berbagai wilayah. Strategi ini tidak hanya mendukung ekonomi masyarakat tetapi juga memperkuat posisi perusahaan di pasar.

Kinerja Keuangan yang Positif
Laba bersih BMRI pada kuartal III 2024 mencapai Rp42 triliun, tumbuh 7,56% YoY. Pertumbuhan ini didukung oleh perluasan ekosistem berbasis digital dan optimalisasi bisnis yang berkelanjutan.
Pendapatan bunga bersih BMRI sepanjang semester pertama 2024 tercatat Rp49,08 triliun, tumbuh 3,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun beban bunga meningkat sejalan dengan tren suku bunga tinggi, BMRI berhasil menjaga kinerja keuangan yang stabil.
Kualitas Aset yang Terjaga
BMRI juga memastikan kualitas aset tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah (NPL) BMRI membaik menjadi 0,97%, turun 39 basis poin secara tahunan. Ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengelola risiko kredit dengan sangat baik.
Digitalisasi dan Inovasi
Bank Mandiri telah menunjukkan komitmen kuat dalam digitalisasi dan inovasi, yang secara signifikan mempengaruhi prospek bisnis saham BMRI. Berikut adalah detail tentang upaya digitalisasi dan inovasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri :
1. Optimalkan Data Analytics dan Kecerdasan Buatan
Bank Mandiri telah mengoptimalkan data analytics, automasi proses robotik, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan layanan bagi nasabah. Dengan memproses miliaran data pelanggan, Bank Mandiri dapat menghasilkan produk yang dipersonalisasi dan meningkatkan adopsi layanan. Ini telah mendorong kinerja layanan digital seperti Livin’ by Mandiri, yang telah mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp2.940 triliun dengan volume transaksi 2,7 miliar hingga September 2024.
2. Livin’ by Mandiri: Super App yang Komprehensif
Livin’ by Mandiri adalah super app yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah retail. Aplikasi ini telah menembus 27,6 juta pengguna, naik 32% secara year-on-year (YoY) hingga sembilan bulan pertama 2024. Livin’ by Mandiri tidak hanya menyediakan layanan perbankan dasar tetapi juga berbagai fitur inovatif seperti pembayaran, investasi, dan lain-lain, yang semuanya terintegrasi dalam satu platform.
3. Kopra by Mandiri: Solusi Wholesale yang Terintegrasi
Kopra by Mandiri adalah layanan digital komprehensif yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis skala besar (wholesale). Layanan ini mengintegrasikan berbagai solusi keuangan dalam satu platform, termasuk:
- Kopra Cash Management: Solusi pengelolaan transaksi keuangan perusahaan, termasuk penerimaan, pembayaran, dan manajemen likuiditas.
- Kopra Value Chain: Platform untuk mengatur dan memantau tagihan, transaksi pembiayaan, dan pembayaran kepada mitra bisnis.
- Kopra Trade: Layanan untuk memfasilitasi transaksi perdagangan internasional, termasuk pembukaan Letter of Credit (L/C) dan Bank Garansi.
Kopra by Mandiri juga menawarkan fitur seperti single sign-on, integrasi dengan sistem internal perusahaan, dan keamanan yang canggih. Nilai transaksi Kopra by Mandiri hingga Agustus 2024 mencapai Rp14.000 triliun, tumbuh 13% YoY, menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan lain-lain.

Prospek Ekonomi dan Suku Bunga
Dengan asumsi makro 2025 yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan sebesar 5,2%, BMRI optimistis bahwa target pertumbuhan kredit 16-18% YoY dapat tercapai pada akhir tahun 2024. Selain itu, potensi penurunan suku bunga di masa depan dapat mengurangi beban bunga dan meningkatkan pendapatan bunga bersih perusahaan.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BMRI juga menunjukkan kinerja yang baik. DPK secara konsolidasi tumbuh 14,9% YoY menjadi Rp1.667,5 triliun di kuartal III 2024, didorong oleh pertumbuhan dana giro yang meningkat 17,8% YoY menjadi Rp596 triliun dan tabungan yang melesat 12,6% YoY menjadi Rp635 triliun.
Penggabungan Bank Syariah Indonesia (BSI)
Penggabungan tiga bank syariah BUMN, yaitu PT Bank BRI Syariah, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, membentuk Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini dilakukan untuk membuat Indonesia menjadi salah satu pusat keuangan syariah dunia.
Dampak terhadap BMRI
- Pemegang Saham : BMRI memiliki saham mayoritas di BSI sebesar 50,83%. Ini berarti BMRI akan memiliki pengaruh signifikan dalam keputusan strategis BSI dan dapat memanfaatkan sinergi antara bank konvensional dan syariah.
- Sinergi Operasional : Penggabungan BSI memungkinkan BMRI untuk meningkatkan efisiensi operasional melalui peningkatan skala ekonomi. Dengan menggabungkan aset dan sumber daya, BMRI dapat meminimalkan duplikasi tugas dan operasi yang sama, sehingga meningkatkan keuntungan dan mengurangi biaya operasional.
- Pembiayaan yang Lebih Luas : BSI memiliki aset sebesar Rp245,7 triliun dan modal inti sebesar Rp20,4 triliun, membuatnya menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Ini memungkinkan BMRI untuk memperluas jangkauan pembiayaannya, terutama dalam sektor syariah, dan meningkatkan kapasitas permodalannya.
- Dukungan UMKM : BSI berkomitmen untuk mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui produk dan layanan keuangan syariah. Ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat, yang pada gilirannya dapat memperkuat posisi BMRI dalam perekonomian Indonesia.
Baca juga : Prospek Saham BRIS (Bank Syariah Indonesia)
Kesimpulan
Dengan pertumbuhan kredit yang kuat, fokus pada sektor strategis, kinerja keuangan yang positif, kualitas aset yang terjaga, dan inovasi digital, prospek bisnis saham BMRI terlihat sangat cerah. BMRI siap untuk terus tumbuh dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, membuatnya menjadi pilihan investasi yang menarik bagi investor.